Membangun Koneksi Emosional: Pentingnya Hubungan Guru-Murid dalam Proses Pembelajaran
DOI:
https://doi.org/10.51874/jips.v4i2.100Kata Kunci:
koneksi emosional, hubungan guru-murid, pendidikan, lingkungan pembelajaran, motivasi belajarAbstrak
Hubungan yang kuat antara guru dan murid telah terbukti menjadi faktor kunci dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif. Dalam era di mana teknologi semakin mendominasi interaksi manusia, penting untuk mengakui peran penting koneksi emosional antara guru dan murid dalam proses pembelajaran. Artikel ini mengeksplorasi mengapa membangun koneksi emosional yang kuat antara guru dan murid penting dalam mencapai hasil yang optimal dalam pendidikan.
Artikel ini menyajikan bukti-bukti empiris yang mendukung pentingnya hubungan guru-murid yang bermakna. Pertama, koneksi emosional membantu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di ruang kelas, di mana murid merasa didengarkan, dihargai, dan termotivasi untuk belajar. Koneksi ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi kecemasan sosial pada murid, sehingga memfasilitasi partisipasi yang lebih aktif dan kolaboratif dalam proses pembelajaran.
Selain itu, hubungan yang akrab antara guru dan murid memungkinkan adanya pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan individu setiap murid. Guru yang memiliki koneksi emosional yang kuat dengan murid dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka secara lebih mendalam, serta memberikan pendampingan dan arahan yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar, pengembangan keterampilan sosial, dan perkembangan pribadi secara keseluruhan.
Artikel ini juga membahas strategi dan praktik terbaik yang dapat membantu guru membangun koneksi emosional yang kuat dengan murid. Faktor-faktor seperti mendengarkan aktif, menunjukkan empati, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menciptakan ikatan positif dalam interaksi sehari-hari dapat berkontribusi pada memperkuat hubungan guru-murid.
Dalam rangka meningkatkan pendidikan secara menyeluruh, penting bagi para pendidik untuk menyadari pentingnya membangun koneksi emosional yang kuat dengan murid-murid mereka. Artikel ini menyoroti betapa hubungan guru-murid yang bermakna dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, meningkatkan keterlibatan murid, dan membantu mengembangkan murid secara holistik.
Referensi
Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five
Approaches (3rd ed.). Sage Publications.
Darling-Hammond, L. (2017). Teacher education around the world: What can we learn from
international practice? European Journal of Teacher Education, 40(3), 291-309.
Pianta, R. C., Hamre, B. K., & Allen, J. P. (2012). Teacher-student relationships and engagement:
Conceptualizing, measuring, and improving the capacity of classroom interactions. In S.
L. Christenson, A. L. Reschly, & C. Wylie (Eds.), Handbook of research on student
engagement (pp. 365-386). Springer.
Roorda, D. L., Koomen, H. M. Y., Spilt, J. L., & Oort, F. J. (2011). The influence of affective
teacher-student relationships on students’ school engagement and achievement: A meta-
analytic approach. Review of Educational Research, 81(4), 493-529.
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Self-determination theory and the facilitation of intrinsic
motivation, social development, and well-being. American Psychologist, 55(1), 68-78.
Wang, M. T., & Eccles, J. S. (2012). Social support matters: Longitudinal effects of social support
on three dimensions of school engagement from middle to high school. Child
Development, 83(3), 877-895.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Inovasi Pembelajaran di Sekolah
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.