Pemanfaatan Museum Mohammad Husni Thamrin sebagai Sumber Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMK Makarya 1 Jakarta Selatan
DOI:
https://doi.org/10.51874/jips.v5i2.297Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan koleksi - koleksi Museum Mohammad Husni Thamrin sebagai sumber belajar sejarah siswa. Serta mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam memanfaatkan Museum Mohammad Husni Thamrin sebagai sumber belajar sejarah siswa kelas X SMK Makarya 1 Jakarta Selatan. Dengan subjek penelitian yaitu dari peserta didik kelas X AK 1 dan X AP 1. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif. Koleksi-koleksi di Museum Husni Thamrin ini beragam dari foto-foto, lukisan, diorama, patung tokoh pejuang, film dokumenter, hingga kesenian betawi. Bagi siswa, museum bukan hanya sebagai sumber belajar sejarah namun juga sebagai tempat pembejalaran sejarah yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan daya analistis hingga mampu mewujudkan imajinasi mereka terhadap peristiwa masa lalu dengan bukti sumber sejarah yang terdapat di museum tersebut. Beberapa kendala yaitu seperti waktu, jarak, dana serta perizinan sekolah, yang memerlukan persiapan dalam merancang pembelajaran guna memanfaatkan museum sebagai sumber belajar di sekolah.
Kata Kunci : Museum, Pemanfaatan, Mohammad Husni Thamrin, Sumber Belajar Sejarah.
Referensi
Jurnal :
Asmara, Dedi. (2019). Peran Museum Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora. Volume 2, Nomer 1, Juni 2019.
Aprianingrum, Archangela Yudi. (2012). Pameran, Sebagai Alat Perubahan. Jurnal Museografi. Volume VI, Nomor 09: 19-28.
Evitasari, Okta. Dkk. (2020). Pemanfaatan Fungsi Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis. Estoria. Volume 01, Nomor 01: 43-56.
Gultom, Annisa Maulina. (2011). Museum Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Museografi. Volume V, Nomor 08: 17-23.
Gunawan. (2012). Konsep Identitas Nasional Dalam Ekshibisi di Museum Nasional Indonesia. Jurnal Museografi. Volume VI, Nomor 09: 53-73.
Laksito, Oki. (2012). Kompetensi Profesi Museum Indonesia. Jurnal Museografi. Volume VI, Nomor 10: 19-31.
Muhammad Mukhlis. (2021). Pemikiran Sejarah dalam Mengembangkan Pembelajaran IPS. Indonesia: Universitas Lambung Mangkurat.
Munandar, Agus Aris. (1991). Museum Nasional dan Studi Arkeologi di Perguruan Tinggi. Jurnal Museografi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Munandar, Agus Aris. (2012). Pemahaman Museum dan Benda-Benda Koleksinya. Jurnal Museografi. Volume VI, Nomor 09: 5-18.
Okta, Lelly, Rudy. (2020). Pemanfaatan Fungsi Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah Dalam Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis. Jurnal Estoria. Volume. 1 Nomer.01, Oktober 2020-Maret 2021.
Rahmawati, Fia Dwi. Dkk. (2022). Implementasi Pembelajaran Sejarah dalam Kurikulum Merdeka Kelas X di SMA Penggerak Surakarta. Jurnal Candi. Volume 22, Nomor 01: 80-94.
Serpihan. (2012). Fungsi Museum. Jurnal Museografi. Volume VI, Nomor 09: 3-4.
Susilo, Anam. (2022). Pemanfaatan Museum Sebagai Perjuangan Jenderal Surdiman Ponorogo Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran IPS di MTS Ma’arif Al-Islah Bungkal Ponorogo. Jipsi: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia. Volume 02, Nomor 02: 187-197.
Timadar, Rian. (2012). Museum Sejarah Menurut Foucalt. Jurnal Museografi. Volume VI, Nomor 09: 29-50.
Tjahjopurnomo. (1991). Beberapa Masalah Tentang Studi Koleksi Museum. Jurnal Museografi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Trianova, Zulvia dan Nini. (2019). Pemanfaatan Film Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTsN Model Padang. Seminar Nasional Ke 4: Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Padang.
Wandi, Sustiyo. (2013). Pembinaan Prestasi Ekstrakulikuler Olahraga di SMA Karangturi Kota Semarang. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation.
Umma, Aisyatul Nurul. Dkk. (2020). Pemanfaatan Museum Mpu Tantular Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas X SMK Darul Huda Jabon Sidoarjo. Respository STKIP PGRI Sidoarjo. https://repository.stkippgri-sidoarjo.ac.id/1352/
Buku :
Anggito, Albi dan Johan Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV. Jejak.
Arsiarto, Lutfi. (2013). Museum dan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.
Cahyadi, Ani. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar : Teori dan Prosedur. Banjarmasin : Laksita Indonesia.
Edi, Fandi Rosi Sarwo. (2016). Teori Wawancara Psikodiagnostik. Yogyakarta: Leutikaprio.
Gonggong, Anhar B. (1985). Muhammad Husni Thamrin. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Gunawan, Setia. (2010). Putra Betawi Pejuang Kemerdekaan (Mohammad Hoesni Thamrin). DKI Jakarta: UPT. Museum Joang’45.
Helaluddin dan Hengki Wijaya. (2019). Analisis Data Kualitatif (Sebuah Tinjauan Teori dan Praktik). Makassar: Sekolah Theologi Jaffray.
Herlina, Nina. (2020). Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Kochhar. (2008). Pembelajaran Sejarah. Jakarta: PT Gramedia.
Mamik. (2014). Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama.
Marijan, Kacung. (2012). Direktori Museum Indonesia. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendibuk.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Jakarta: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Muhammad. (2018). Sumber Belajar. Mataram: Sanabil.
Padiatra, Aditya Muara. (2020). Ilmu Sejarah: Metode dan Praktik. Gresik: CV. Jendela Sastra Indonesia Press.
Permana, Rahayu. (2020). Pembelajaran Sejarah Lokal di Sekolah. Tangerang: Media Edukasi Indonesia.
Prastowo, Andi. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar (Teori dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah). Depok: Prenada Media Group.
Ridwan, Saidi. (2015). Melawan Dalam Volksraad M H Thamrin dan Grakan nasionalisme kooperasi di dalam Indonesia Tahun 1927-1941. Yogyakarta: Press.
Ridwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Ruchiat, Rahman. Dkk. (2012). Sejarah Gedung Museum Moh. Hoesni Thamrin Suatu Penelusuran. DKI Jakarta: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. DKI Jakarta.
Rudiati, Dewi. Pameran foto-Mohammad Hoesni Thamrin 1894-1941. UPT. Museum Joang’45.
Ruchiat, Rahman. Dkk. (2010). Sepak terjang perjuangan politil Mohammad Hoesni Thamrin. DKI Jakarta: UPT. Museum Joang’45, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. DKI Jakarta
Safwan, Mardanas. (2007). Muhammad Husni Thamrin. Jakarta: Kebudayaan dan pariwisata- direktorat jendral sejarah dan purbakala.
Santrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish.
Sarosa, Samiaji. (2021). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Sawirman. (2022). Pengelolaan dan Digitalisasi Koleksi Museum Dr. Sawirman. Sleman: CV. Budi Utama.
Siregar, Eveline dan Cecep Kustandi. (2022). Inovasi Pusat Sumber Pembelajaran. Jakarta : FKIP UNJ.
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Soekanto. (1976). Matahari Jakarta: Lukisan Kehidupan M Husni Thamrin. Bandung: Firma Ekonomi.
Sugiyono dan Yeyen Maryani. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Suratmin. (2000). Museum sebagai wahana pendidikan sejarah. Yogyakarta: Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang.
Sutaarga, Moh. Amir. (1991). Studi Museologia. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta.
Suyati, Tatik. (2000). Metode Pengadaan dan Pengelolaan Koleksi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Umrati dan Hengki Wijaya. (2020). Analisis Data Kualitatif (Teori Konsep Dalam Penelitian Pendidikan). Makassar: Sekolah Theologi Jaffray.
Widyarsono, Toto. (2018). Cahaya Di Batavia ( M H Thamrin dan Gerakan Nasional Kooperasi di Indonesia 1927-1941). Yogyakarta: Diandra Kreatif.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Inovasi Pembelajaran di Sekolah
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
